materi kajian

Ass,, artikel kajian kiriman dari teman...(jzklh kirimannya.. `moga bisa bermanfaat u/ yang lain, bisa jadi tabungan pahala... amiinn)Btw kalo ada yang mau kirim2 ato melengkapi materi yang ada bisa kirim via email : Peduli_depok@yahoo.com

Friday, October 21, 2005

Enam Tanda Ketawadhu’an

Di antara tanda-tanda tawadhu’ itu adalah:
Pertama, engkau menonjolkan diri terhadap sesamamu, maka engkau sombong. Dan apabila engkau menyatu dalam kebersamaan dengan mereka, maka engkau tawadhu’.
Kedua, apabila engkau berdiri dari tempat dudukmu dan mempersilakan orang berilmu dan berakhlaq duduk di tempatmu maka engkau tawadhu’.
Ketiga, apabila engkau menyambut orang biasa dengan ramah dan wajah yang menyenangkan, dengan kata-kata yang akrab, memenuhi undangannya, maka engkau tawadhu’.
Keempat, apabila engkau mengunjungi orang yang lebih rendah status sosialnya atau yang sederajat denganmu, atau membawakan barang-barang bawaan yang ada di tangannya, maka engkau tawadhu’.
Kelima, apabila engkau mau duduk bersama fakir miskin, menjenguk yang sakit, orang-orang cacat, memenuhi undangan mereka, makan bersama mereka, engkau orang tawadhu’.
Dan keenam, apabila engkau makan dan minum secara tidak berlebihan dan tidak untuk demi gengsi, sekali lagi engkau tawadhu’.
(Abdullah bin Jarullah dalam Fardhlu At-Tawadhu’ wa Dzamu Al-Kibr).

Wednesday, October 12, 2005

Ada tiga....

Ada tiga penghancur, tiga penyelamat, tiga penebus, dan tiga derajat.
Adapun tiga penghancur adalah: kekikiran yang ditaati, hawa nafsu yang diikuti, dan bangganya seseorang terhadap dirinya sendiri.
Tiga penyelamat adalah: adil dalam keadaan marah dan ridho, hemat ketika miskin dan kaya, dan takut kepada ﷲI Ta’ala ketika sendiri atau bersama.
Tiga penebus adalah: menunggu sholat berikutnya selepas mengerjakan sholat, menyempurnakan wudhu, dan memindahkan kaki-kaki dalam keadaan jamaah.
Dan tiga derajat adalah: memberi makan, menyebarkan salam, dan sholat di malam hari ketika manusia tidur.
(HR Thabrani dan Abu Nuaim dihasankan oleh Syekh Albani).

KISAH SEORANG PENDOA

Ketika kumohon kepada ﷲI kekuatan,
ﷲI memberiku kesulitan agar aku menjadi kuat.
Ketika kumohon kepada ﷲI kebijaksanaan,
ﷲI memberiku masalah untuk kupecahkan.
Ketika kumohon kepada ﷲI kesejahteraan,
ﷲI memberiku akal untuk berpikir.
Ketika kumohon pada-Nya keberanian, ﷲI memberiku kondisi bahaya untuk kuatasi.
Ketika kumohon kepada ﷲI sebuah cinta, Dia memberiku orang-orang bermasalah untuk kutolong.
Ketika kumohon kepada ﷲI bantuan, ﷲI memberi kesempatan.
Aku tak pernah menerima apa yang kupinta, tapi aku mendapat segala yang kubutuhkan.
Do'aku terjawab sudah.