materi kajian

Ass,, artikel kajian kiriman dari teman...(jzklh kirimannya.. `moga bisa bermanfaat u/ yang lain, bisa jadi tabungan pahala... amiinn)Btw kalo ada yang mau kirim2 ato melengkapi materi yang ada bisa kirim via email : Peduli_depok@yahoo.com

Tuesday, November 01, 2005

10 Nasehat Lukmanul Hakim Pada Anaknya

Wahai Anakku yang kusayangi,..Ketahuilah sesungguhnya dunia ini bagaikan lautan yang dalam, banyak manusia yang karam di dalamnya. Bila engkau ingin selamat, layarilah lautan itu dengan sampan yang bernama taqwa, isinya iman dan layarnya adalah tawakkal kepada Allah SWT.
Wahai anakku yang kusayangi .. Sesungguhnya orang-orang yang selalu menyediakan dirinya untuk menerima nasihat, maka dirinya akan mendapat perjuangan dari Allah. Orang yang insyaf dan sadar telah menerima kemuliaaan dari Allah.
Wahai anakku yang kusayangi ...Orang yang merasa dirinya hina dan rendah diri dalam beribadah dan taat kepada Allah, maka dia bertawadhu' kepadaNya. Dia akan lebih taat kepada allah dan selalu berusaha menghindari maksiat.
Wahai anakku yang kusayangi... Seandainya orang tuamu marah kepadamu(karena kesalahanmu) maka marahnya orang tuamu itu adalah bagaikan pupuk bagi tanaman.
Wahai anakku yang kusayangi ... Jauhkanlah dirimu dari berhutang karena sesungguhnya berhutang itu bisa menjadikan dirimu hina di waktu siang dan gelisah di waktu malam.
Wahai anakku yang kusayangi ..selalu berharap kepada Allah tentang segala sesuatu yang menyebabkan dirimu tidak durhaka kepada Allah. Takutlah kepadaNya dengan sebenar takut, tentulah engkau akan terlepas sifat putus asa dari rahmat Allah SWT
Wahai anakku yang kusayangi ...Seorang pendusta akan lekas hilang air mukanya karena tidak dipercaya orang dan seseorang yang telah bejat akhlaknya akan senantiasa melamunkan hal-hal yang tidak benar, ketahuilah memindahkan batu besar dari tempatnya semula itu lebih mudah dari mengembalikan nama baik atau kehormatan.
Wahai anakku yang kusayangi ..Engkau telah merasakan betapa berat memindahkan batu itu dan besi yang amat berat tetapi akan berat lagi dari semua itu, adalah apabila kamu mempunyai tetangga yang jahat.
Wahai anakku yang kusayangi ...Janganlah sekali-kali engkau mengirimkan seorang yang bodoh menjadi utusan. Jika tidak ada orang yang cerdas dan pintar, sebaiknya dirimu sendiri yang menjadi utusan.
Wahai anakku yang kusayangi ...makanlah makanan bersama orang-orang yang bertakwa dan musyawarahkanlah urusanmu dengan para alim ulama dengan cara memohon nasihat kepadanya. (na)

Friday, October 21, 2005

Enam Tanda Ketawadhu’an

Di antara tanda-tanda tawadhu’ itu adalah:
Pertama, engkau menonjolkan diri terhadap sesamamu, maka engkau sombong. Dan apabila engkau menyatu dalam kebersamaan dengan mereka, maka engkau tawadhu’.
Kedua, apabila engkau berdiri dari tempat dudukmu dan mempersilakan orang berilmu dan berakhlaq duduk di tempatmu maka engkau tawadhu’.
Ketiga, apabila engkau menyambut orang biasa dengan ramah dan wajah yang menyenangkan, dengan kata-kata yang akrab, memenuhi undangannya, maka engkau tawadhu’.
Keempat, apabila engkau mengunjungi orang yang lebih rendah status sosialnya atau yang sederajat denganmu, atau membawakan barang-barang bawaan yang ada di tangannya, maka engkau tawadhu’.
Kelima, apabila engkau mau duduk bersama fakir miskin, menjenguk yang sakit, orang-orang cacat, memenuhi undangan mereka, makan bersama mereka, engkau orang tawadhu’.
Dan keenam, apabila engkau makan dan minum secara tidak berlebihan dan tidak untuk demi gengsi, sekali lagi engkau tawadhu’.
(Abdullah bin Jarullah dalam Fardhlu At-Tawadhu’ wa Dzamu Al-Kibr).

Wednesday, October 12, 2005

Ada tiga....

Ada tiga penghancur, tiga penyelamat, tiga penebus, dan tiga derajat.
Adapun tiga penghancur adalah: kekikiran yang ditaati, hawa nafsu yang diikuti, dan bangganya seseorang terhadap dirinya sendiri.
Tiga penyelamat adalah: adil dalam keadaan marah dan ridho, hemat ketika miskin dan kaya, dan takut kepada ﷲI Ta’ala ketika sendiri atau bersama.
Tiga penebus adalah: menunggu sholat berikutnya selepas mengerjakan sholat, menyempurnakan wudhu, dan memindahkan kaki-kaki dalam keadaan jamaah.
Dan tiga derajat adalah: memberi makan, menyebarkan salam, dan sholat di malam hari ketika manusia tidur.
(HR Thabrani dan Abu Nuaim dihasankan oleh Syekh Albani).

KISAH SEORANG PENDOA

Ketika kumohon kepada ﷲI kekuatan,
ﷲI memberiku kesulitan agar aku menjadi kuat.
Ketika kumohon kepada ﷲI kebijaksanaan,
ﷲI memberiku masalah untuk kupecahkan.
Ketika kumohon kepada ﷲI kesejahteraan,
ﷲI memberiku akal untuk berpikir.
Ketika kumohon pada-Nya keberanian, ﷲI memberiku kondisi bahaya untuk kuatasi.
Ketika kumohon kepada ﷲI sebuah cinta, Dia memberiku orang-orang bermasalah untuk kutolong.
Ketika kumohon kepada ﷲI bantuan, ﷲI memberi kesempatan.
Aku tak pernah menerima apa yang kupinta, tapi aku mendapat segala yang kubutuhkan.
Do'aku terjawab sudah.

Tuesday, September 27, 2005

uregensi tarbiyah

Tiga ilmu:
ilmu agama kaidah fiqh, yaitu ketentuan yang isinya sekumpulan kalimat yang disaripatikan dari AlQur’an dan Al Hadits untuk menghadapi masalah. Menjauhi apa yang dilarang, menjalankan apa yang diperintah
ilmu dunia
ilmu kehidupan ilmu yang didapat ketika kita berinteraksi di dalam masyarakat
Tarbiyah:
belajar berpikir
belajar melakukan
belajar menjadi seseorang
tarbiyah proses pembinaan yang meliputi 3 aspek:
pembinaan fikriyah
pembinaan ruhyah
pembinaan jasaddiyah
ibadah seluruh aspek kehidupan (niat-cara)
Adz-Dzariyaat:56 (51:56)
Dan Aku tidak menciptakan jin manusia melainkan supaya mereka menyembahKu.”
Al An’Am:162 (6:162)
Katakanlah: Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk ﷲI, Tuhan semesta alam.
Menurut Imam Syai’i ada tiga aspek kehidupan:
I’tiqoodiyyah semua dilarang kecuali yang diperintah
‘Ubuudiyyah semua dilarang kecuali yang diperintah
Mu’aamalah semua dibolehkan kecuali yang dilarang
Suatu kewajiban yang tanpa sesuatu hal yang lain menjadi tidak terlaksana dengan sempurna, maka sesuatu hal yang lain tersebut wajib hukumnya. Misal: sholat harus wudhu, padahal dalam AlQur’an tidak ada wudhu. Tapi sholat tidak sah tanpa wudhu.

manajemen waktu

Ibrahim:33-34, Al Furqan:62)
Karakteristik waktu adalah cepat berlalu, tak mungkin kembali, mahal harganya
Cara menyikapi waktu:
buatlah jadwal dari program-program
tetapkan waktu setiap hari dan tepatilah
evaluasi
Cara memanajemen waktu:
selalu menggunakan waktu dengan baik
menyadari hakikat dan nilai waktu (Al Insyirah)
berlomba dalam kebaikan dan meningkatkan optimalitas
belajar dari pengalaman masa lalu
mengelola waktu dengan baik dan menggunakan waktu secara proporsional
Cara mengefisienkan waktu:
membuat target/langkah harian
selalu berusaha keras
jangan tangguhkan pekerjaan (semakin banyak aktifitas, semakin cerdas memilih prioritas)
jangan memikirkan pekerjaan yang menumpuk, tetapi langsung kerjakan dengan upaya kongkrit
Panduan manajemen waktu:
rancang aktifitas/jadwal khusus
jangan mengunjungi teman tanpa telpon
biasakan bawa bolpoin dan kertas
rancang waktu istirahat dan sesuaikan dengan waktu sholat
manfaatkan waktu luang (baca buku, sholat sunnah, dllapapun asal bermanfaat)
jika mempunyai janji pastikan waktunya
atur waktu
siapkan peralatan lengkap sebelum melakukan pekerjaan
jauhi orang yang mencuri waktu kita
jangan melakukan perjalanan yang bisa dilakukan lewat telpon
isi bahan bakar kendaraan dengan penuh
don’t forget ur wallet
biasakan untuk menulis rencana dan pesan
perhatikan hal yang paling kecil sekalipun (mis: siapkan uang kecil dan kantong, dll)

indahnya hidayah

(As Syam, At Taubah:113)
hidayahpilihan logis
nikmat hidayah adalah nikmat iman
Ciri-ciri orang yang mendapat mendapat hidayah (Al Baqarah:1-4):
orang yang mendirikan sholat
orang yang beriman pada yang ghoib
orang yang menafkahkan rizkinya
orang yang beriman kepada AlQur’an dan kitab-kitab sebelumnya
orang yang yakin akan adanya kehidupan akhirat
orang yang dijauhkan dari azab di akhirat (Al An’am:16)
orang yang berjihad untuk mencari keridhoan ﷲI (29:69)
orang yang berilmu (34:6)
Tips jaga hidayah:
senantiasa mentarbiyahi diri untuk mandiri
carilah lingkungan yang shalih
jangan pernah lupa berdo’a kepada ﷲI
Mengapa QS At Taubah tanpa basmallah?
 dianggap sama dengan QS Al Anfal
 berisi kemurkaan ﷲI

UKHUWAH ISLAMIYAH

Merupakan:
kekuatan iman (beberapa dalam persaudaraan kita didasari oleh iman)
nikmat dari ﷲI
pemberian dari ﷲI
Pentingnya mengenal ﷲI :
Tuhan semesta alam
Dalil yang kuat:
dalil naqli dalam AlQur’an dan Sunnah
dalil fitri (ar rahman:18, an nur:35,38)
dalil aqlisecara akal kita memang membutuhkan (ali imran:190,191)
Astam
Bertambahnya keimanan (tentang kemerdekaan 6:82, ketenangan hati karena mengingat ﷲI ar ra’du:28)
Mendapatkan keberkahan (7:96)
Hidup yang baik (19:97)
Nikmatnya surga
Ridha ﷲI (98:8)

SYAKHSIYAH ISLAMIYAH (KEPRIBADIAN ISLAM)

(3:102-104)
Yang mempengaruhi Syakhsiyah Islamiyah:
pemahaman Islam secara utuh
kemauan (azzam) yang kuat dari individu untuk memiliki kepribadian Islam, kontrol diri
sholihah, keterlibatan, disiplin
Perkembangan Syakhsiyah Islamiyah
salimul aqidah; aqidah yang selamat, yang lurus, melalui pemahaman terhadap AlQur’an dan Sunnah
sahihul ibadah; ibadah yang benar berdasarkan tuntunan Rasulullah tanpa ditambah atau dikurangi
matinul khuluq; memiliki ketangguhan akhlaq sehingga mampu mengendalikan hawa nafsu dan syahwat
qadirun wal kasbi; semua individu mampu menunjukkan potensi dan kreatifitas dalam dunia kerja
mutsaqoful fikr; wawasan yang luas
qowiyul jismi; kekuatan jasmani sehingga memiliki kekuatan fisik
mujahidun li nafsihi; berjuang benar-benar untuk melawan nafsunya sesuai aturan ﷲI
munadhomun fi su’unihi; rapi, teratur sesuai dengan Islam
kharitsun ‘alal waqtihi; mengatur waktu dari kelalaian dan ketidakbergunaan waktu
nafingun lighairihi; bermanfaat bagi orang-orang di sekitarnya

kesabaran

Sabar
Definisi bahasa: menahan dan mencegah diri
AlQur’an: menahan diri dari apa yang tidak kita sukai untuk mendapat ridho ﷲI (Ibrahim:21)
Iffah: sabar untuk menjaga kehormatan diri
Halim: menjaga amanah
Menahan diri dengan sabar dan sholat
Sabar merupakan suatu keharusan untuk seorang mukmin (2:214) karena seorang mukmin pasti diuji (2:286)
Sasaran:
fisik/badaniyah: saat melakukan aktifitas ibadah, menuntut ilmu
mental/nafsiyah
Hukum sabar:
perintah ﷲI (2:154, 3:200)
ﷲI melarang yang bertentangan dengan sabar (ali imran:139)
Macam-macam sabar:
dari petaka dunia (2:155-157)
dari gejolak nafsu
kesenangan hidup (at taghabuun:15, at taubah:24)
kekayaan orang lain (al qashash:79, al mu’minuun:55:56)
kalau melihat orang lain kita melihat ke bawah, kalau melihat ibadah orang lain kita lihat ke atas (hadits)
nafsu seksual (an nisa:25, an nuur:33)
gejolak nafsu untuk tidak marah dan dendam (an nahl:126)
sabar dalam ketaatan pada ﷲI (adz dzariyaat:56, maryam:65, thohaa:132)
sabar dalam kesulitan berdakwah di jalan ﷲI (al an’am:34, luqman:17, ibrahiim:12, yusuf:101)
berhadapan dengan mata, telinga, hati yang terkunci
berhadapan dengan gangguan manusia
sabar dengan panjangnya jalan yang ditempuh
sabar di medan perang (al anfal:45-47,65-66)
sabar dalam pergaulan antar manusia (fushilaat:34-35)

MANAJEMEN QOLBU HATI

Hati:
Hati yang sehat (qolbun sholihuun)
 senantiasa takut kepada ﷲI, mengharap cinta ﷲI
Hati yang mati
 kebalikan dari hati yang sehat
Hati yang sakit
 adanya rasa iri, dengki
Ciri hati yang sehat:
hati merasa rela meninggalkan kemewahan dunia, pergi menuju kebahagiaan akhirat yang abadi
bila tertinggal berdzikir atau ibadah lain, maka hati akan merasa sakit melebihi sakitnya orang tamak dan kikir ketika kehilangan barang yang dicintainya
senantiasa merindukan pengabdian diri pada jalan ﷲI sebagaimana kerinduan pada seseorang yang dicintainya
tujuan hidupnya hanya satu yaitu taat kepada ﷲI
bila sedang melakukan sholat maka sirnalah semua kegundahan terhadap kenikmatan dunia yang serba semu
memiliki perasaan sangat menghargai waktu dan tidak menyia-nyiakannya melebihi perasaan khawatir orang bakhil ketika menjaga harta kekayannya
tidak pernah terputus dan merasa malas untuk mengingat ﷲI
lebih mengutamakan pencapaian kualitas atas suatu amal daripada kuantitasnya
Penyebab timbulnya penyakit hati banyaknya fitnah yang selalu diberikan pada hati
Membuat hati tetap hidup:
memperbanyak dzikir dan tilawah ALQur’an
beristighfar kepada ﷲI
berdoa kepada ﷲI
bershalawat kepada Nabi saw
qiyamul lail

BERPIKIR INOVATIF DAN KREATIF

Penghambat Kreatifitas:
terpaku pada aturan yang ada
pikiran diri sendiri sugesti
lingkungan (sering mendapat komentar negatif)
Tipe orang kreatif:
penemu
perakit (mengembangkan sesuatu)
peniru
Sifat orang kreatif:
PD tinggi
Selalu ragu dengan bentuk yang sudah ada
Banyak bertanya
Tidak suka hal yang rutin
Tidak mudah putus asa
Tidak suka mendominasi dan tidak suka didominasi
Idenya kadang aneh, tidak realistis
Kiat berpikir kreatif:
memperlebar ruang berpikir
motivasi diri (jangan takut gagal)
kreatifitas itu milik semua orang

Tazkiyatun Nafs

Urgensi Tazkiyatun Nafs:
hati tempat bersemayamnya iman (Al Hujurat:14)
hati kumpulan segala macam perasaan
eksistensi manusia
sebagai bashirah (ilmu) membedakan yang baik dan buruk
hati adalah sumber keinginan
Cara mensucikan jiwa (As Syam) adalah dengan mendekatkan diri kepada ﷲI:
Tahali: membersihkan hati kita dari segala yang ﷲI larang
Tajali: mengisi hati kita dari segala yang dicintai ﷲI

SYAHADATAIN

Urgensi Syahadat:
pintu gerbang masuk Islam
inti ajaran Islam Laa Ilaha Ilallah
dasar perubahan total pribadi dan masyarakat (al an’am:128, ar ra’du:13)
hakikat dakwah Rasul diajarkan tauhid
keutamaan yang besar

Yang membatalkan syahadat:
a. Thaghut:
bekerja untuk selain ﷲI
memberikan kepada selain ﷲI (melakukan sesuatu dan meninggalkan sesuatu bukan karena ﷲI)
memberikan ketaatan kepada selain ﷲI
berhukum kepada selain ﷲI
benci dan lari meninggalkan keyakinan terhadap keesaan ﷲI
tidak mengenal ﷲI dengan cara yang benar, tidak bersumber pada AlQu’an dan sunnah
b. Syirik:
berjampi/meru’yah tidak sesua dengan AlQur’an dan sunnah
berhubungan dengan jin (secara langsung)
meminta tolong kepada yang berhubungan dengan jin
meramal nasib
menghadiri majelis dukun dan paranormal
meminta berkah kepada kuburan
meminta tolong kepada orang yang telah meninggal
bersumpah kepada selain ﷲI
merasa sial karena melihat/mendengar sesuatu

URGENSI KEIMANAN

Meliputi 3 aspek: Diucapkan dengan lisan, ditanamkan dalam hati, diamalkan dengan perbuatan
Sebab lemahnya iman:
tenggelam dalam kehidupan duniawi (harta, tahta, wanita, keluarga)
lalai terhadap faktor-faktor yang menguatkan/melemahkan iman
banyaknya aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh fisik kita sehingga tidak ada kegiatan ruhiyah
tidak memperhatikan faktor yang menguatkan iman secara pribadi dan aspek dakwah (iman harus diaplikasikan)
banyaknya pertemuan/rapat yang tidak disiplin (karena kurangnya manajemen waktu)

mendengar

Ada 5 tipe mendengar:
pendengar mengabaikan
pendengar yang sibuk dengan aktivitasnya sendiri dan tidak mendengarkan
pendengar pura-pura
sekali-sekali melihat pada yang berbicara, ada reaksi, tapi sebenarnya dia sibuk dengan pikirannya sendiri
pendengar selektif
hanya mendengarkan sisi yang menarik, sehingga informasi yang didapat tidak lengkap
pendengar atentif
hanya memperhatikan yang verbal saja, tidak menggunakan aspek perasaan
pendengar empati
memperhatikan aspek verbal dan non verbal, jika mendengar yang bersemangat maka ia akan ikut bersemangat pula, demikian sebaliknya
Cara untuk menjadi pendengar empati:
tumbuhkan niat untuk mendengar
perhatikan bahasa verbal dan non verbal
menjaga kontak mata dan posisi tubuh
merefleksikan bahasa verbal dan non-verbal (raut muka)
tidak memotong pembicaraan
mengajukan pertanyaan jika tidak mengerti
harus ada keterikatan hati

TARBIYAH DZATIYAH

Tarbiyah oleh diri sendiri dan untuk diri sendiri
Urgensi tarbiyah dzatiyah:
menjaga diri harus didahulukan daripada menjaga orang lain (66:6)
jika anda tidak mentarbiyah diri anda maka siapa yang akan mentarbiyahi anda (64:9)
hisab kelak bersifat individual (19:95, 17:13-14, dan hadits Mutafaq ‘alaih)
tarbiyah dzatiyah lebih mampu melakukan/mengadakan perubahan
tarbiyah dzatiyah sarana tsabat (tegar) dan istiqomah
tarbiyah dzatiyah sarana dakwah yang paling kuat
cara yang benar untuk menghadapi realitas yang ada
karena keistimewaan tarbiyah dzatiyah

Kenapa kurang peduli terhadap tarbiyah dzatiyah?
minimnya ilmu
ketidakjelasan sarana dan tujuan
lengket dengan dunia
pemahaman yang salah terhadap tarbiyah
minimnya basis tarbiyah
langkanya murabbi (pembina)
perasaan akan panjangnya angan-angan

JALAN PENGAMPUNAN

Taubat (2:160, Maryam:60, Thoha:82)
Istighfar (Al Anfal:33)
Amal-amal kebaikan (Hud:114)
Musibah-musibah di dunia (An Nissa:123)
Siksa kubur (Ghaffir:4-6)
Doa dan permohonan ampun kepada ﷲI dari orang mukmin (Al Hasir:10)
Apa yang dihadiahkan mukmin yang masih hidup untuk orang yang sudah wafat
Amal jariyah, doa anak sholeh, ilmu yang bermanfaat
Kegoncangan pada hari kiamat (Al Hajj:1-2, juz 30)
Penyelesaian hak sesama manusia di akhirat setelah mereka melewati shiratal mustaqim
Syafaat dari yang memiliki syafaat (ﷲI, Rasulullah, orang mukmin yang mati syahid-->bisa memberi syafaat untuk 70 orang) At Tahrim:6
Ampunan dari ﷲI di luar syafaatNya (An Nissa:48,116; Ali Imron:113; Az Zumar:53-54; 66:68)
Dosa yang kecil bisa menjadi besar apabila kita menganggapnya kecil, dosa yang besar bisa menjadi kecil apabila kita menganggapnya besar.